Dirilis pada tahun 2017, Spider-Man: Homecoming menandai tonggak penting dalam franchise Spider-Man dan Marvel Cinematic Universe (MCU). Disutradarai oleh Jon Watts, film ini memperkenalkan Tom Holland sebagai inkarnasi terbaru dari Peter Parker, yang juga dikenal sebagai Spider-Man. Dengan arah, nada, dan penggabungan MCU yang lebih luas, film ini mendefinisikan ulang apa arti menjadi Spider-Man yang bersahabat.
Reboot: Awal Baru Peter Parker
Peter Parker yang Muda di MCU
Spider-Man: Homecoming adalah angin segar bagi para penggemar karakter Spider-Man. Mengikuti penggambaran karakter yang kurang ideal dalam seri Amazing Spider-Man, Marvel Studios, bekerja sama dengan Sony, memutuskan untuk memulai kembali cerita Spider-Man. Alih-alih memulai dengan cerita asal (yang sudah dibahas dalam film-film sebelumnya), Homecoming menempatkan Peter Parker tepat di tahun-tahun sekolahnya, di mana ia masih berusaha menyeimbangkan hidupnya sebagai remaja dan superhero.
Penggambaran Peter Parker oleh Tom Holland sangat berbeda dari pendahulunya. Tidak seperti penggambaran Tobey Maguire yang lebih serius dan murung atau interpretasi Andrew Garfield yang lebih penuh renungan, Peter versi Holland adalah sosok yang muda, energik, dan benar-benar bersemangat menjadi seorang superhero. Penggambarannya menangkap kek awkward dan pesona seorang remaja berusia 15 tahun yang mendapati dirinya terjerat dalam tanggung jawab orang dewasa, sambil berusaha mengelola pergulatan sehari-hari di sekolah dan persahabatannya.
Integrasi dengan MCU
Apa yang membedakan Homecoming dari film-film Spider-Man lainnya adalah integrasinya yang mulus ke dalam Marvel Cinematic Universe yang lebih besar. Peran Peter dalam MCU sudah dijelaskan dalam Captain America: Civil War (2016), di mana ia tampil untuk pertama kalinya. Homecoming melanjutkan perjalanannya pasca-Civil War, di mana Tony Stark (Iron Man), yang diperankan oleh Robert Downey Jr. , menjadi figur mentor bagi Peter. Dinamika ini menambahkan lapisan baru pada karakter Peter, saat ia mencari persetujuan dari Stark sambil menavigasi tanggung jawabnya sendiri sebagai seorang pahlawan.
Hubungan Peter dengan Tony Stark memungkinkan keseimbangan yang menarik antara humor dan emosi, saat pahlawan muda tersebut bergumul dengan beban kekuatan barunya dan tekanan menjadi bagian dari sesuatu yang lebih besar dari dirinya sendiri.
Penjahat: Vulture yang Diperankan Michael Keaton
Penjahat yang Manusiawi dan Realistis
Salah satu fitur unggulan dari Homecoming adalah penjahatnya, Adrian Toomes, alias Vulture, yang diperankan oleh Michael Keaton. Berbeda dengan banyak penjahat yang lebih besar dari kehidupan dalam MCU, Vulture terhubung dengan realitas. Ia bukanlah produk dari asal-usul alien atau kekuatan kosmik, melainkan seorang pekerja lapangan yang merasa kecewa dengan sistem. Setelah kontrak yang gagal terkait pembersihan puing-puing alien dari peristiwa The Avengers (2012), Toomes dan krunya mulai mencuri teknologi canggih untuk dijual di pasar gelap, yang pada akhirnya mengubahnya menjadi Vulture yang tangguh.
Peran Keaton sebagai Vulture menambahkan kedalaman pada karakter tersebut, menjadikannya dapat dihubungkan. Dia tidak sepenuhnya jahat, melainkan seorang pria yang didorong oleh rasa ketidakadilan dan keinginan untuk melindungi keluarganya. Motivasi emosional untuk kejahatannya menambah nuansa pada karakter ini, menjadikannya salah satu penjahat yang lebih menarik di MCU.
Kisah Pertumbuhan
Seorang Superhero yang Terasa Nyata
Homecoming bukan hanya film superhero – tetapi juga sebuah kisah pertumbuhan. Film ini menggali pertumbuhan Peter saat ia menjelajahi masa remajanya. Drama sekolah, persahabatan, dan perjuangan khas masa remaja adalah inti dari cerita. Dari mencoba untuk mengesankan cinta pertamanya, Liz (Laura Harrier), hingga berurusan dengan rasa bersalah karena tidak dapat menyeimbangkan tanggung jawab superhero dengan kehidupan sehari-harinya, Peter terasa seperti karakter yang dapat banyak orang hubungkan.
Pada dasarnya, Homecoming adalah tentang perjalanan Peter Parker untuk menemukan tempatnya di dunia. Film ini menyentuh rasa tidak amannya, kebutuhannya akan pengakuan, dan perjuangannya untuk menerima bahwa menjadi seorang superhero kadang-kadang berarti membuat pilihan sulit. Berbeda dengan banyak superhero lainnya, Peter tidak memiliki kenyamanan kebijaksanaan orang dewasa untuk membimbingnya, yang membuat perjalanannya semakin menarik.
Jenis Spider-Man yang Baru
Suara dan Pendekatan Baru
Spider-Man: Homecoming menonjol karena energinya yang muda, humor, dan perasaan bahwa Spider-Man adalah seorang pahlawan yang bisa menjadi bagian dari kota mana pun. Film ini kembali ke akar Spider-Man, menekankan bahwa dia pertama-tama adalah pahlawan “tetangga yang ramah”. Taruhannya, meskipun masih tinggi, terasa lebih pribadi bagi Peter Parker, dan film ini berhasil menggambarkannya sebagai seorang pahlawan yang berusaha melakukan hal yang benar, meskipun dia tidak memiliki semua jawaban.
Film ini juga membuat keputusan sadar untuk menghindari kisah asal-usul yang sudah umum tentang gigitan Spider-Man dan kematian Uncle Ben. Ini memungkinkan film untuk langsung masuk ke dalam petualangan dan fokus pada apa yang membuat Peter Parker unik—kerentanannya, tekadnya, dan optimisme mudanya.
Kesimpulan: Sebuah Kemenangan untuk Spider-Man
Spider-Man: Homecoming adalah sebuah kemenangan untuk franchise Spider-Man, menghidupkan kembali karakter tersebut dengan pendekatan yang segar. Penampilan Tom Holland, penjahat yang lebih realistis dalam film ini, dan integrasinya ke dalam MCU menjadikannya menonjol dalam genre superhero. Dengan memfokuskan pada perjalanan pribadi Peter Parker alih-alih hanya usaha heroiknya, Homecoming mencapai keseimbangan yang sempurna antara kesenangan yang ringan dan kedalaman emosional.
Sebagai yang pertama dari banyak film Spider-Man yang akan datang dalam MCU, Homecoming meletakkan dasar untuk petualangan masa depan, mengukuhkan Tom Holland sebagai Spider-Man definitif untuk generasi penggemar yang baru. Film ini tidak hanya mendefinisikan ulang Spider-Man tetapi juga mengingatkan penonton mengapa karakter tersebut tetap menjadi salah satu superhero paling dicintai sepanjang masa.