Film “Iduk Gajah”: Komedi Keluarga yang Penuh Makna

Kisah Ayah dan Anak yang Beda Dunia

Iduk Gajah adalah film drama komedi keluarga Indonesia yang tayang pada tahun 2024, disutradarai oleh Bene Dion Rajagukguk. Film ini terinspirasi dari kisah nyata kehidupan Bene sendiri bersama ayahnya. Melalui pendekatan yang hangat dan lucu, Iduk Gajah mengangkat tema keluarga, identitas, dan hubungan lintas generasi yang kadang rumit namun selalu bermuara pada cinta.

A. Sinopsis Singkat

Film ini berkisah tentang Bernard (diperankan oleh Boris Bokir), seorang pemuda Batak yang telah lama tinggal di Jakarta dan mulai kehilangan sentuhan dengan budaya serta identitas aslinya. Suatu hari, Bernard harus pulang ke kampung halamannya di Sumatera Utara karena ayahnya, Domu (diperankan oleh Indra Jegel), mengalami masalah kesehatan.

Kepulangan ini menjadi awal dari serangkaian konflik dan kekocakan, terutama karena gaya hidup Bernard yang modern sangat bertolak belakang dengan cara berpikir ayahnya yang tradisional. Di balik canda tawa, Iduk Gajah membawa pesan tentang pentingnya memahami dan menghargai akar budaya serta keluarga.

Nuansa Lokal yang Kuat dan Autentik

Salah satu kekuatan Iduk Gajah adalah penempatan latar dan budaya Batak yang sangat terasa. Penggunaan bahasa Batak, adat istiadat, serta nuansa pedesaan yang kental membuat film ini terasa autentik dan membumi. Lokasi syuting di Sumatera Utara memberikan sentuhan visual yang segar dan berbeda dari film-film urban Jakarta pada umumnya.

Tak hanya itu, akting para pemerannya juga patut diapresiasi. Boris Bokir dan Indra Jegel tampil natural dan penuh chemistry, seolah benar-benar ayah dan anak di dunia nyata. Keduanya berhasil menyeimbangkan unsur komedi dan drama secara pas.

A. Humor yang Relevan dan Tidak Berlebihan

Meski mengusung genre komedi, Iduk Gajah tidak jatuh pada komedi slapstick yang murahan. Justru, film ini menyajikan humor yang cerdas dan kontekstual—berasal dari benturan budaya, perbedaan generasi, dan cara pandang yang sering kita temui di kehidupan sehari-hari. Ini yang membuat penonton tidak hanya tertawa, tapi juga merenung.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *